Telah terjadi pencemaran air laut di laut sekitar Nusa Tenggara Timur sampai ke negara tetangga kita Timor Leste, hal ini dikarenakan terjadinya kebocoran kilang minyak Montara salah satu perusahaan milik Australia. Air laut mulai dari Queensland, Australia hingga laut sekitar NTT telah terjadi pencemaran akibat minyak mentah tersebut. Air laut berubah menjadi putih karena tertutup minyak mentah setebal 15cm (terutama Laut Timor).
Karena kejadian ini, para nelayan NTT harus pergi menjala ikan lebih jauh lagi dan membutuhkan waktu yang lebih lama yaitu tiga kali lipat dari sebelumnya, hasil yang didapatpun tidak sebanyak hasil sebelum terjadi pencemaran (biasanya para nelayan dapat menangkap 1 ton ikan dalam satu perahu tapi sekarang hanya dapat menangkap 200 kg saja), hal ini tentu berdampak negatif bagi para nelayan. Sekitar 5000 nelayan terpakasa menganggur karena tidak sanggup membeli bahan bakar. Mereka berupaya keras untuk menangani musibah ini dengan cara menanam rumput laut di laut sekitar pulau-pulau yang air lautnya tercemar.
Hingga saat ini (sejak 5 oktober 2009) belum ada campur tangan pemerintah untuk menanggulangi pencemaran tersebut. Adapun tindakan yang dilakukan dari pihak Australia yaitu dengan menabur serbuk di laut (perairan Indonesia) yang tercemar, tapi hal hanya memperburuk keadaan karena serbuk tersebut hanya berfungsi menenggelamkan minyak sehingga membuat ikan dan terumbu karang mati. Sedangkan di daerah Australia, mereka menanggulanginya lebih baik daripada yang dilakukan di Indonesia. Masyarakat di NTT dan sekitarnya sudah mengajukan protes baik ke pemerintah Indonesia, tapi seolah olah hanya dijadikan angin lalu belaka (menurut warga NTT).
Apakah hal ini akan terus dibiarkan oleh pemerintah pusat?? Kita lihat saja nanti kelanjutannya..
sumber Radio Sahabat 95,6 FM
Categories: