Peshawar, Pakistan (AFP/ANTARA) - Sebuah bom meledak di satu bus Pakistan, Jumat, menewaskan setidaknya 18 orang termasuk enam wanita dan seorang anak, di pinggiran kota Peshawar, kata polisi.
Lebih dari 40 orang lainnya cedera dalam serangan di sebuah bus yang disewa pemerinth untuk membawa pulang staf setelah bekerja di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Itu adalah serangan terburuk dalam beberapa bulan terakhir ini di Peshawar, yang telah lama menjadi pusat pusat serangan Taliban lokal yang mengincer para pejabat pemerintah, anggota pasukan keamanan dan warga sipil biasa.
Kota itu berada dekat daerah suku yang semi-otonomi yang para pejabat Amerika Serikat anggap sebagai tempat persembunyian Al Qaida dan kelompok-kelompok gerilyawan lainnya yang berpeang di Pakistan dan melintas perbatasan memasuki Afghanistan.
Ledakan itu terjadi di daerah Daudzai, menewaskan para karyawan pemerintah dan para penumpang swasta lainnya yang berada di dalam bus yang sama, kata para pejabat.
"Bom itu diletakkan dibawah bus itu," kata menteri informasi provinsi itu Mian Iftikhar Hussain kepada wartawan.
"Kami masih belum dapat mengatakan berapa karyawan pemerintah dan penumpang swasta tewas, tetapi banyak korban," tambahnya.
Perwira polisi Tahir Ayub mengemukakan kepada AFP bahwa 18 orang termasuk enam wanita dan seorang anak perempuan tewas dan lebih dari 40 orang cedera.
Serangan itu terjadi sehari setelah satu bom yang dikendalikan dari jarak jauh menewaskan setidaknya 15 orang dekat satu madrasah di kota Quetta, Pakistan barat daya.
Negara berpenduduk 180 juta jiwa itu merupakan garis depan dari perang pimpinan AS melawan Al Qaida dan sejak Juli 2007 dilanda pemberontakan yang dipimpin Taliban lokal, yang sebagian besar terpusat di bagian barat laut negara itu.
Dalam lima tahun belakangan ini, serangan-serangan dituduh dilakukan para pengebom Taliban menewaskan lebih dari 5.000 orang, kata data AFP.
Hubungan Pakistan dengan AS merenggang dan dalam enam bulan belakangan ini, sejak serangan-serangan udara AS menewaskan 24 serdadu Pakistan di perbatasan itu, Islamabad memblokade jalan pasokan NATO menuju Afghanistan.
Pada Kamis, Menteri Pertahanan AS Leon Panetta memperingatkan Pakistan bahwa AS telah habis kesabaran menyangkut penolakan Islamabad untuk melakukan lebih keras menghacurkan tempat-tempat persembunyian gerilyawan yang menyerang pasukan AS yang telah 10 tahun berperang menghadapi Taliban di Afghanistan.
Panetta mengeluarkan pernyataan-pernyataan keras itu setelah berunding dengan Menteri Pertahanan Afghanistan Abdul Rahim Wardak dalam persingahan terakhir dari lawatan Asianya di mana juga telah mengunjungi India, tetapi tidak ke Islamabad dalam satu tanda ketegangan hubungan AS-Pakistan.
Ia secara khusus menekankan pada jaringan Haqqani, satu faksi yang punya hubungan dengan Taliban dan Al Qaida yang berpangkalan di distrik suku yang kacau Waziristan Utara dan dituduh melancarkan serangan-serangan yang paling buruk dari 10 tahun perang di Afghanistan.(ar)
-ANTARA
Categories:
soft skill